Aksi Mogok Massal Driver Gojek Jabodetabek Serentak Dilaksanakan Tiga Hari

Foto: Ist/ Inet.detik.com

Miindonews, Jakarta – Aksi mogok massal Driver Gojek akan dilakukan serentak selama tiga hari berturut-turut dengan cara off bid dan dimulai pada hari ini, Selasa (8/6/21).

“Aksi rencananya dilakukan serentak di Jabodetabek selama tiga hari, tanggal 8, 9 dan 10 Juni,” ujar Perwakilan pengemudi GoSend SMD Jabodetabek, Yulianto, Senin (7/6/21) dikuti dari CNN Indonesia.

Yulianto mengatakan, mogok massal dilakukan, sebab pihak GoTo mengubah insentif para kurir/driver dengan cara sepihak. Insentif itu kata dia, dinilai merugikan, karena nilainya lebih kecil dari sebelumnya. Untuk Gosend SMD Jabodetabek, katanya besaran insentif ditetapkan Rp1.000 untuk 1-9 pengantaran, Rp2.000 untuk 10-14 pengantaran, dan Rp2.500 jika driver menyelesaikan pengantaran di atas 15 paket.

Baca juga: BPK Didorong Tindak Lanjuti Rekomendasi Temuan Data Bansos

“Skema ini justru berbeda dengan yang sebelumnya, dimana besaran insentif Rp10 ribu jika driver menyelesaikan 5 pengantaran, Rp30 ribu untuk 8 pengantaran, Rp45 ribu untuk 10 pengantaran, Rp60 ribu untuk 13 pengantaran, dan Rp100 ribu untuk 15 pengantaran, “kata Yulianto.

Perubahan skema insentif GoSend FMD menurut dia, melanggar ketentuan perundang-undangan di Indonesia. Karena, Undang-Undang nomor 20 tahun 2008 tentang Kemitraan,  tidak membolehkan adanya keputusan sepihak tetapi melalui perundingan bersama yang menguntungkan para pihak yang bermitra.

” Keputusan sepihak oleh GoTo sebagai karya anak bangsa, sangat bertentangan dengan aturan kemitraan yang ada di negara Indonesia ini,” katanya.

Baca juga: Menpora Amali Beberkan Alasan Sejumlah Artis Indonesia Miliki Klub Sepakbola

Tak hanya itu, Yulianto menjelaskan, skema insentif terbaru, dinilai bertentangan dengan Peraturan Menteri Perhubungan nomor 12 tahun 2019 yang mengatur penentuan biaya jasa dari driver atau kurir roda dua.

” Tidak menajdi masalah jika insentif berkurang, namun yang perlu diketahui pihak GoTo per kilometer dinaikkan, namun pihak GoTo, tetap saja menerapkan skema baru, yang menurut kami tidak masuk akal tanpa ada solusi seperti perubahan argo. Sekarang kan argonya Rp2.000 per kilometer,” jelasnya.

Saat ini kata Yulianto, pihaknya masih melakukan sosialisasi mogok massal kepada para customer pengguna layanan GoKilat serta para merchant yang juga menjadi mitra GoTo.

Tak hanya itu, pihaknya juga tidak menggunakan layanan GoKilat dalam tiga hari mendatang. Sementara kepada para merchant di Tokopedia, mereka meminta layanan tersebut agar dimatikan sementara.

” Selain aksi mogok yang akan kami gelar, kurir Gosend SMD juga berencana melakukan aksi demonstrasi ke Kantor Kementerian Perhubungan jika tuntutan mereka tak dikabulkan, ” pungkasnya.

Editor : Gusti Wilantara

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *