Miindonews, JAKARTA – Zainudin Amali mengatakan bahwa dirinya telah meminta izin untuk mengundurkan diri sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) pasca dirinya terpilih sebagai Wakil Ketua Umum PSSI Periode 2023-2027.
Meski demikian, Presiden Joko Widodo belum menerima surat resmi pengunduran dari politisi Golkar tersebut. Ia baru menyampaikan secara informal.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, tiga nama kader Golkar yang dinilai layak, menggantikan Zainudin Amali.
Baca juga: Menpora Amali: Presiden Jokowi Akan Hadiri Ajang F1Powerboat Danau Toba 2023
Berikut ini beberapa nama politisi muda Partai Golkra muda yang beredar di media massa maupun media sosial sebagai kandidat Menteri Pemuda dan Olahraga, di antaranya adalah:
- Ilham Permana
Ilham Permana merupakan politisi Golkar yang saat ini menjabat sebagai Ketua Umum Pimpinan Pusat Angkatan Muda Partai Golkar (PP AMPG) Ilham Permana.
- Ahmad Doli Kurnia Tandjung.
Doli merupakan Ketua Komisi II DPR RI. Ia dinilai layak menjadi menjabat Menpora RI.
Di internal Golkar, Politis Asal Medan ini menjabat Wakil Ketua Umum Mendampingi Airlangga Hartarto.
Di Dunia olahraga, Doli juga pernah menjabat sebagai Ketua Bidang Pemuda dan Olahraga DPP Partai GOLKAR Tahun 2014 – 2015
- Erwin Aksa
Erwin Aksa merupakan Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar Bidang Penggalangan Strategis.
Sosok Erwin Aksa dinilai layak karena memiliki jejak rekam di dunia keolahragaan.
Pengusaha asal Makasar ini, pernah menjadi Manajer PSM Makassar dengan torehan berbagai prestasi gemilang.
Sebelumnya, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto memastikan partainya akan menyiapkan kader untuk menggantikan Zainudin Amali bila nantinya resmi mundur dari jabatan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora).
“Tentu kalau Golkar kadernya banyak, untuk yang mana pun kita bisa siapkan,” kata Airlangga di Hotel Shangri-La, Jakarta, Selasa (21/2).
Meski begitu, Airlangga masih menunggu arahan Presiden Joko Widodo mengenai pergantian Menpora. Ia juga enggan bicara siapa pengganti Amali di kabinet dan menyerahkannya kepada Jokowi.
“Tergantung bapak presiden, karena itu kan hak prerogratif presiden,” kata Airlangga. (Rs-Red)