Said Iqbal Ancam Demo Tolak Omnibus Law Pada Akhir Agustus

Miindonew, JAKARTA – Presiden Partai Buruh Said Iqbal mengatakan, dirinya bakal memimpin gerakan demonstrasi pada akhir Agustus 2022 Undang – Undang Cipta Kerja atau Omnibus Law.

Hal itu Said sampaikan merespons aksi sejuta buruh yang tergabung dalam Aliansi Gerakan Buruh Bersama Rakyat (Gebrak) di depan Gedung DPR RI beberapa hari lalu.

“Nanti Partai Buruh akan tersendiri, kita kan sudah agendakan jauh – jauh hari setelah pendaftaran”ujarnya saat mendaftarkan Partai Buruh sebagai peserta Pemilu 2024 di Kantor KPU, Jumat (12/8/2022)

Said menyatakan dukungan terhadap aksi sejuta buruh soal penolakan UU Omnibus Law.

“Kami dari Partai Buruh mendukung apa yang dilakukan kawan – kawan kemarin yang menunjukan Omnibus Law ditolak oleh kelas pekerja,”katanya.

Baca juga: Daftar Peserta Pemilu, Partai Buruh akan Perjuangkan Rakyat Miskin di Parlemen

Menurutnya, menyampaikan aspirasi di depan umum merupakan kebebasan yang sifatnya konstitusional tidak terkecuali serikat pekerja.

“Serikat diberikan kebebasan. Tapi lihat yang paling besar, yang pasti kami saling dukung. Berapa jumlahnya, lihat saja nanti. May Day kan 50 ribu,”terang Said.

Baca juga: Jokowi Undang Pimpinan Lembaga di Istana Negara, Bahas Apa ?

Diberitakan sebelumnya, Gelombang massa dari Aliansi Gerakan Buruh Bersama Rakyat atau Gebrak hingga sore terus menggeruduk Gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI.

Mereka menyerukkan agar Pemerintah dan DPR mencabut Omnibus Law UU Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja dan revisi Kitab Undang -Undang Hukum Pidana (KUHP) sekaligus menurunkan harga pokok yang masih relatif mahal.

Ketua Umum Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia (KASBI) Nining Elitos mengatakan, gerakan yang dibangun hari ini merupakan langkah awal memperingatkan para pengambil kebijakan yang berseberangan dengan kepentingan rakyat.

“Ini hanya langkah awal, kedepan kami akan kembali turun ke jalan bersama buruh, pemuda, mahasiswa, kaum perempuan dan tani miskin kota”ujarnya kepada wartawan di lokasi aksi, Rabu (10/8/2022).

Selanjutnya, buruh dari berbagai daerah kabupaten /kota akan kembali turun ke jalan dengan mengatasnamakan aksi sejuta buruh seluruh Indonesia.

“Kita tahu bahwa kebijakan pemerintah di rezim Jokowi -ma’ruf relatif tidak berpihak kepada masyarakat. Ini menunjukan betapa sangat tidak pedulinya mereka kepada kepentingan rakyat,”katanya.

“Mereka yang membuat undang undang tapi mereka juga yang tidak mematuhinya sementara rakyat dipaksa menunduk,”sambungnya

Menurutnya, serikat buruh harus menjadi motor persatuan gerakan rakyat untuk mengembalikan akal sehat para pembuat kebijakan.

“Persoalan mahasiswa, pemuda, pelajar, mahasiswa, nelayan, buruh miskin kota memiliki nasib yang sama akibat sebuah regulasi yang tidak berpihak sehingga harus diperjuangkan secara seksama,”terangnya.

Kata Elitos, gelombang aksi ini merupakan bentuk kemajuan dari sebuah kesadaran rakyat melihat sebuah sistem yang carut marut.

“Gerakan ini terintegrasi dikarenakan kesamaan nasib atasi ketidakadilan dan kesetaraan. Kenapa kita ke DPR, kerena tidak lagi menunjukan ketidakberpihakannya,”pungkas Elitos.

Pewarta: Yondris Puamalo

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *