Miindonews, Jakarta – Ni Nengah Widiasih berhasil menyumbangkan medali pertama bagi kontingen Indonesia melalui perjuangannya dalam ajang para angkat besi Olimpiade Tokyo yang diselenggarakan di Tokyo International Forum, Jepang pada Kamis (26/8/2021).
Walaupun berhasil membawa pulang medali perak, namun lifter Indonesia ini hampir saja hanya meraih medali perunggu jika tidak ada kejadian protes dari official Indonesia terhadap dewan wasit. Dinamika inilah yang terjadi saat Ni Nengah Widiasih mengikuti perlombaan angkat besi.
Cerita bermula saat Ni Nengah sukses melakukan angkatan pertama seberat 96 kg. Kemudian melanjutkan ke angkatan keduanya seberat 98kg dengan baik. Namun nasib kurang beruntung diterima Ni Nengah beberapa saat setelah melakukan angkatan tersebut, angkatan keduanya dinyatakan tidak mulus sehingga mendapat bendera merah dan didiskualifikasi oleh dewan wasit.
Baca juga: Ni Nengah Berhasil Sumbang Medali Pertama Bagi Indonesia di Paralimpiade Tokyo 2020
“Setelah angkatan kedua saya didiskualifikasi, saya dan pelatih sempat ingin mempertanyakan keputusan itu. Namun kami mengurungkan niat itu. Kami baru akan melakukan protes jika pada angkatan ketiga saya juga dibatalkan,” jelasnya.
Setelah semua lifter melakukan angkatan kedua, Ni Nengah hanya mempunya peluang mendapatkan medali perunggu karena berada di posisi ketiga. Sementara posisi kedua dan pertama, masing-masing ditempati oleh lifter Venezuela, Monasterio Fuentes dan lifter China, Guo Lingling
Menjadikan kegagalan sebagai penambah semangat, lifter asal Bali ini pada angkatan ketiga seberat 98kg akhirnya bisa mengangkatnya secara sempurna. Sayangnya, dirinya dan pelatihnya dikejutkan kembali dengan keputusan wasit yang secara sepihak mendiskualifikasi angkatannya.
“Setelah angkatan ketiga itu, wasit mengangkat bendera merah yang menandakan angkatan saya tidak mulus. Dengan cepat pelatih langsung menghampiri dewan wasit untuk mempertanyakan keputusan wasit itu dan meminta untuk direview atau diputar ulang tayangan angkatan saya untuk melihat apa kesalahan saya,” terang Ni Nengah Widiasih.
Baca juga: Menpora Amali Lakukan Video Call Usai Ni Nengah Widiasih Raih Medali Perak
Sebuah keberuntungan saat pihak wasit dan juri menerima protes Ni Nengah dan pelatih. “Setelah melihat video review akhirnya dewan wasit menyatakan bahwa angkatan saya mulus dan tangan saya tidak miring sehingga dewan wasit mengesahkan angkatan saya,” ucap Ni Nengah.
Pada angkatan ketiga ini, Fuentes yang merupakan saingan Ni Nengah dalam merebut posisi kedua akhirnya tak mampu melakukan angkatan ketiga seberat 99 kg. Kegagalannya membuka jalan lebar bagi Ni Nengah yang pada akhirnya dapat meraih medali perak.
Medali perak yang diraih Ni Nengah sekaligus merupakan persembahan medali pertama bagi kontingen Indonesia di pentas Paralimpiade Tokyo 2020.
“Saya mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh masyrakat Indonesia yang terus mendukung kontingen Paralimpiade Indonesia. Terima kasih juga kepada Pak Presiden Jokowi dan Pak Menpora Zainudin Amali yang terus mendukung tim Paralimpiade Indonesia,” ucapnya dengan bangga.
Pewarta : Rahmat Hidayat