Opini  

Bertani Hortikultura Untuk Bertahan Hidup Dimasa Pandemi Covid-19

Foto : Bertani Hortikultura Untuk Bertahan Hidup Dimasa Pandemi Covid-19

Pandemi covid-19 memaksa setiap orang untuk mengurangi aktifitas di luar rumah dan mampu bertahan hidup dari rumah.

Untuk memenuhi sandang panganya di masa pandemi covid-19 seperti ini, masyarakat di tuntut untuk lebih adaptif dan kreatif agar bisa bertahan hidup.

Wawan Muhammad Dien adalah salah satu warga dari kelurahan tapa kecamatan sipatana kota gorontalo yang mampu beradaptasi dan bertahan hidup di tengah pandemi covid-19 dengan cara memanfaatkan lahan pekarangan rumahnya untuk ditanami tanaman hortikultura.

Lelaki berumur 36 tahun ini mengaku dengan tanaman Hortikultura, ia sangat bisa mengembangkan bakatnya meski dalam kondisi pandemi. Menurutnya, tanaman Hortikultura merupakan tanaman yang sangat cocok dikonsumsi dalam kondisi pandemi.

“ Dari pada kita hanya di rumah dan tidak bisa berbuat apa-apa, lebih baik kita menanam tanaman Hortikultura. Tanaman itu sangat sehat untuk kita, apalagi dalam kondisi pandemi seperti ini,” kata Wawan, Minggu (21/11/2021).

Jenis tanaman hortikultura yang di budidayakan adalah jenis tanaman buah-buahan dan sayur-sayuran hingga tanaman hidroponik.

Menurut Wawan, Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) hingga pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) yang diterapkan Pemerintah Indonesia, tidak membatasinya untuk berkreasi. Tanaman Hortikultura yang buatnya menjadi contoh dirinya berkreasi, meski hanya berada di rumah saja.

“kita semua diperintahkan untuk tetap berada di rumah, pasti sangat bosan kalau tidak bisa berbuat apa-apa. Jadi saya berpikir harus ada yang saya buat agar tidak bosan di rumah, saat itu saya berpikir untuk menanam tanaman Hortikultura,” ujar Wawan.

Saat dirinya terpikir untuk membuat tanaman Hortikultura, dirinya mengajak para warga sekitar untuk bersama-bersama menanam tanaman serupa di pekarangan rumah. Pemuda-pemuda yang wilayah juga ikut diajaknya.

” Ibu-ibu yang ada di sekitar rumah, saya ajak juga, dan kebetulan saya merupakan ketua karang taruna, jadi pemuda juga saya ajak untuk menanam bersama,” ujarnya.

Sebenarnya, kata wawan, dirinya belum benar-benar tahu cara menanam tanaman Hortikultura tersebut. Hanya bermodalkan youtube, dirinya bisa mengetahuinya dari awal hingga akhir cara pembuatannya.

Ia menjelaskan, lahan yang tak jauh dari rumahnya menjadi lokasi awal penanaman tanaman holtikultura tersebut.

” Dengan lahan yang tak jauh dari rumah, saya mengajak kepada warga sekitar untuk menanam disitu juga, agar mereka tidak bisa bosan berada di rumah,” terang Wawan.

Kemudian, Wawan juga mencoba menyapaikan idenya tersebut pada Dinas Pertanian Provinsi Gorontalo dan Dinas Kelautan, Perikanan, dan Pertanian Kota Gorontalo ikut membantunya dengan memberikan bibit untuk melakukan penanaman tanaman Hortikultura tersebut.

” Kita juga dibantu dari Dinas terkait dengan diberikan bibit untuk menanam tanaman Hortikultura. Warga sekitar sangat antusias, saya sangat senang. Walaupun kondisi pandemi, kita bisa menanam,” kata Wawan.

Wawan menilai, sejak pemerintah indonesia yang memerintahkan semua warganya untuk menerapkan protokol Kesehatan, mencuci tangan, mengonsumsi makanan yang sehat, menjadi dasar utama tanaman Hortikultura sangat penting dalam kondisi pandemi.

” Tanaman Hortikultura sangat sehat untuk dikonsumsi karena tanaman tersebut tidak menggunakan bahan kimia atau pupuk seperti tanaman lainnya. Tanaman Hortikultura bisa membantu daya tahan tubuh kita kuat untuk menangkal virus,” jelasnya.

Setelah melakukan penanaman tanaman Hortikultura, dirinya ikut menjualnya melalui media sosial. Ia mengaku dengan menanam tanaman Hortikultura, dirinya bisa mendapatkan pendapatan meski hanya berada di rumah.

“Saya tanaman ini sudah bisa dipanen, saya langsung jual melalui Facebook. Alhamdulillah banyak juga yang membelinya, saya bisa mendapatkan keuntungan dari situ juga,” ucapnya.

Menariknya, kata dia, setiap pembeli bisa memetik langsung di kebun. Ia menjelaskan metode tersebut diterapkannya karena agar setiap pembeli bisa melihat langsung dan memilih langsung sayurannya.

“Orang-orang bisa lihat langsung kebun saya saat mereka membeli sayuran, agar mereka juga tau tanaman Hortikultura itu sangat baik dan sehat untuk dikonsumsi, serta sangat berbeda dengan tanaman yang menggunakan pupuk,” kata Wawan.

Meski begitu, ia mengaku masih banyak masyarakat yang belum terlalu berminat mengonsumsi sayuran Hortikultura. Harga yang lebih mahal dari sayuran lainnya menjadi faktor utamanya.

“Harga tanaman Hortikultura pasti aga berbeda dengan tanaman yang lainnya, sehingga orang-orang masih kurang berminat untuk membeli sayuran Hortikultura, padahal kelebihannya tanaman ini tidak menggunakan pupuk kimia,” jelasnya.

Tak hanya faktor harga, pandemi covid-19 juga menjadi salah satu penyebab orang-orang tidak bisa membeli langsung sayuran tersebut.

“ Saat pandemi ini, banyak hanya memesan di Facebook, dan ada beberapa yang tidak mau datang langsung karena masih pandemi. Mungkin saja mereka takut berinteraksi, dan takut terpapar virus,” ujarnya.

Ia pun berharap pandemi covid-19 ini bisa cepat berakhir agar semua orang bisa beraktifitas seperti biasa, dan juga berpesan agar masyarakat ikut program vaksinasi dan tetap patuh terhadap protokol kesehatan, agar pandemi segera teratasi.

Penulis : Arlan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *